Perwujudan Cinta Tanah Air melalui Doa, Ungkapan, dan Lagu dalam Perayaan Ekaristi

Authors

  • Antonius P Sipahutar STP Dian Mandala Gunung Sitoli Nias Keuskupan Sibolga
  • Firmina Novrizab Sarumaha STP Dian Mandala Gunung Sitoli Nias Keuskupan Sibolga
  • Alexius Poto Obe STP Dian Mandala Gunung Sitoli Nias Keuskupan Sibolga

DOI:

https://doi.org/10.62200/newlight.v3i4.236

Keywords:

Catholic Church, Eucharist, Inculturation, Love for the Homeland, Religious Nationalism

Abstract

This study is based on the conviction that love for one’s homeland is an integral part of Christian faith, which must be lived out concretely in national and social life. The Catholic Church in Indonesia affirms that patriotism is not merely a moral or political attitude, but an expression of faith manifested through prayer, symbols, and songs within the celebration of the Eucharist. The purpose of this study is to explore how the value of love for the homeland is embodied and expressed liturgically as a contextual form of Catholic faith. This research employed a library research method by examining official Church documents as well as relevant theological and pastoral literature. The analysis was carried out through a descriptive-theological approach that integrates conceptual and contextual perspectives. The findings reveal that love for the homeland in the Eucharistic celebration is manifested through thanksgiving prayers for the nation, the inculturation of national symbols, and the use of patriotic hymns as expressions of faith and gratitude. The Eucharist serves as a sacred meeting point between faith and nationhood, forming believers to be faithful Catholics and true citizens. The study implies that liturgical inculturation plays a vital role as a medium of faith formation and national character building within the Indonesian Catholic Church.

References

Dister, N. S. (2004). Teologi sistematika II. Kanisius.

Elviandri, Y., & Sari, A. M. (Eds.). (2016). Membangun karakter unggul generasi muda untuk kemajuan bangsa. IPB Press.

Katekismus Gereja Katolik (H. Embuiru, Trans.). (1993). Nusa Indah.

Komisi Liturgi KWI. (2023). Penanggalan liturgi. Obor.

Konferensi Waligereja Indonesia. (2005). Doa syukur agung untuk misa konselebrasi. Komisi Liturgi KWI.

Kongregasi Ibadat dan Tata Tertib Kepausan. (2021). Instruksi tentang liturgi Romawi dan inkulturasi (De Liturgia Romana et Inculturatione) (Komisi Liturgi KWI, Trans.). Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Konsili Vatikan II. (1993a). Konstitusi dogmatis tentang Gereja (Lumen Gentium) (R. Hardawiryana, Trans.). Dalam Dokumen Konsili Vatikan II. Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI-Obor.

Konsili Vatikan II. (1993b). Konstitusi pastoral tentang Gereja di dunia dewasa ini (Gaudium et Spes) (R. Hardawiryana, Trans.). Dalam Dokumen Konsili Vatikan II. Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI-Obor.

Konsili Vatikan II. (1993c). Konstitusi tentang liturgi suci (Sacrosanctum Concilium) (R. Hardawiryana, Trans.). Dalam Dokumen Konsili Vatikan II. Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI-Obor.

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. (2020). Materi sosialisasi empat pilar MPR RI. Sekretariat Jenderal MPR RI.

Mangunhardjana, A. M. (2021). Materi pendidikan karakter: Pegangan praktis guru dan orang tua. Gramedia Pustaka Utama.

Martasudjita, E. (2005). Ekaristi: Tinjauan teologis, liturgis, dan pastoral. Kanisius.

Martasudjita, E. (2021). Teologi inkulturasi. Kanisius.

Musbikin, I. (2021). Penguatan karakter kemandirian, tanggung jawab, dan cinta tanah air. Nusa Media.

Nanuru, R. F. (2020). Gereja sosial. Deepublish.

Pusat Musik Liturgi. (2008). Madah bakti. PD Selamat.

Riyanto, A. (Ed.). (2004). Membangun gereja dari konteks. Dioma.

Subanar, G. B. (1997). Kontekstualisasi. Dalam Pusat Penelitian dan Pelatihan Teologi Kontekstual Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma (Ed.), Gereja Indonesia pasca-Vatikan II. Kanisius.

Sudimin, T., & Gunawan, Y. (2015). Semangat dan perjuangan. Kanisius.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Suharyo, I. (2009). The Catholic way: Kekatolikan dan keindonesiaan kita. Kanisius.

Suryanugraha, C. H. (2020). Estetika liturgis. Kanisius.

Suryanugraha. (2019). Estetika liturgis, wujud keindahan dan kekudusan. Kanisius.

Wahjasudibja. (1983). Misa hari Minggu dan hari raya. Kanisius.

Warsidi, E. (2011). Aku ingin paham Bhinneka Tunggal Ika. Angkasa.

Wulung, H. W. (2021). Tren katekese pada zaman sekarang. Kanisius.

Downloads

Published

2025-11-30

How to Cite

Antonius P Sipahutar, Sarumaha, F. N., & Obe, A. P. (2025). Perwujudan Cinta Tanah Air melalui Doa, Ungkapan, dan Lagu dalam Perayaan Ekaristi. Journal New Light, 3(4), 60–72. https://doi.org/10.62200/newlight.v3i4.236

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.