Tinjauan Etis Teologis Dampak Pelaksanaan Upacara Saur Matua di Desa Simaung-Maung Dolok Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

Authors

  • Tefilla Diatessaron Tambunan Teologi Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung

DOI:

https://doi.org/10.62200/newlight.v2i4.159

Keywords:

Saur Matua, Economics, Theological Ethical Review

Abstract

The purpose of this study was to examine the impact of the implementation of the Saur Matua ceremony in Simaung-Maung Dolok Village, Tarutung District, North Tapanuli Regency from a theological ethical perspective. The method used in this study is a qualitative method with a phenomenological approach. Data were collected through observation and interviews with fourteen informants consisting of ten community members, two traditional leaders, and two religious leaders. The types of data obtained were primary and secondary. This study focuses on the economic impact caused by the Saur Matua ceremony and how it is viewed through the principles of theological ethics. The results of the study indicate that the implementation of the Saur Matua ceremony often has a significant economic impact on families and affects financial well-being. Based on the theological ethical perspective, in the implementation of the Saur Matua ceremony, adjustments are needed so that its implementation can be in line and in harmony with Christian teachings regarding the values ​​of love, truth, justice and simplicity. Saur Matua must be seen as an integral part of the Batak Toba cultural identity, but in its implementation it must be adjusted to Christian values ​​in order to create a balance between cultural preservation and religious teachings.

References

———. (2016). Menyingkap misteri dunia orang mati. ANDI.

———. (2018). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&B (p. 2). Alfabeta.

Ali Harahap, M. (2004). Peranan Dalihan Na Tolu dalam mewujudkan kerukunan umat beragama di Balige. UNIMED.

Antonius Simanjuntak, B. (2011). Konflik status dan kekuasaan orang Batak Toba (p. 109). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Boangmanalu. (2019). Kristologi lintas budaya Batak (p. 289). BPK Gunung Mulia.

Brownlee, M. (2006). Pengambilan keputusan etis dan faktor-faktor di dalamnya. BPK Gunung Mulia.

Butarbutar, N. E. (2019). Perlindungan hukum terhadap prinsip Dalihan Na Tolu sebagai hak konstitusional masyarakat adat Batak Toba. Jurnal Konstitusi, 16(3), 494.

Creswell, J. W. (2016). Research design: Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran (pp. 4–5). Pustaka Belajar.

Darmaputera, E. (2013). Etika sederhana untuk semua. BPK Gunung Mulia.

Eva, S. J. (2016). Upacara kematian Saur Matua pada adat masyarakat Batak Toba (studi kasus tentang kesiapan keluarga) di Desa Purbatua Kecamatan Purbatua Kabupaten Tapanuli Utara. JOM FISIP, 3(I).

Featherstone, M. (2008). Posmodernisme dan budaya konsumen. Pustaka Belajar.

Firmando, H. B. (2020). Perubahan sosial dalam upacara adat kematian pada etnis Batak Toba di Tapanuli Utara (analisis sosiologis). Jurnal Sosial Budaya, 17(2).

Gulo, M. D. (2021). Isu teologi kontekstualisasi terhadap adat Batak. Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, VI(1).

Gultom, I. (2010). Agama Malim di Tanah Batak (p. 37). Bumi Aksara.

Koentjaraningrat. (1979). Metode penelitian masyarakat (p. 139). Gramedia.

Liong, Y. (2011). Sikap hidup dari sudut pandang etika Kristen. Te Deum, 1(I), 135–136.

Lumban Tungkup, H. (2024). Upacara adat kematian ‘Saur Matua’ etnis Batak Toba dalam perspektif iman Kristen. Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama, 7(2).

Lumintang, I. S., & Lumintang, D. A. (2016). Theologia penelitian & penelitian theologis science-asience serta metodologinya (p. 109). Geneva Insani Indonesia.

Manullang, S. (2022). Pewarisan sejarah melalui adat Saur Matua di Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara. Ilmu-Ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan, 9(I).

Manullang, Y. (n.d.). Dalihan Na Tolu sebagai falsafah hidup masyarakat Batak Toba dalam menjalin kekerabatan (p. 2).

Niebuhr, R. (1956). Christ and culture (p. 3). Harper & Row.

Pangaribuan, L. J. (2018). Konstruksi realitas budaya hamoraon, hagabeon dan hasangapon pada jemaat Gereja HKBP Martadinata Bandung. Jurnal Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, 2(1), 385.

Panggabean, S. R. (2022). Tradisi Sijagaron pada upacara kematian Saur Matua di Kabupaten Toba. Journal of Language Development and Linguistics, 1(1), 45–54.

Pasaribu, R. H. (2001). Iman Kristen tentang: Baptisan, darah, puasa, adat, ulos, bahasa roh, aliran kharismatik. Medan.

Pranoto, D. S. (2017). Tinjauan teologis konsep bangsa Israel tentang kematian. Jurnal Manna Rafflesia, 4(1).

Schreiner, L. (2012). Adat dan Injil. BPK Gunung Mulia.

Siahaan, M. B. (2019). Parambuan adat Batak: Dalihan Na Tolu (p. 169). Trabulan.

Simanjuntak, B. A. (2011). Pemikiran tentang Batak (p. 120). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Simanjuntak, O. M. (2015). Folklor Batak Toba (p. 33). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Simatupang, R. M. (2016). Adat budaya Batak dan biografi. Bornrich Publishing.

Sinaga, S. G., & Antonius. (2023). Semiotika Sijaguron dalam adat Saur Matua Batak Toba di Kecamatan Sumbul Pegagan. Basataka Universitas Balikpapan, 6(I).

Sinaga. (1999). Meninggal adat Dalihan Natolu (pp. 37–42). Dian Utama.

Siswa Kelas VII SMP Methodist Binjai. (2024). Tujuh suku di Sumatera Utara. CV Jejak.

Sitanggang, J. P. (2014). Batak Na Marserak (Adat Na Niadathon). Pustaka Sinar Harapan.

Situmorang, J. T. H. (2021). Asal-usul, silsilah, dan tradisi budaya Batak Toba. Cahaya Harapan.

Soerjono, & Budi. (2014). Sosiologi suatu pengantar (p. 148). Rajawali Pers.

Soerjono, R. P. (1984). Jaman prasejarah di Indonesia (p. 24). SNI I. Depdikbud.

Sugiyarto. (2017). Menyimak (kembali) integrasi budaya di tanah Batak Toba. Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi (p. 37).

Sugiyono. (2005). Memahami penelitian kualitatif (p. 63). Alfabeta.

Tambunan, W. (2017). Makna upacara kematian Saur Matua bagi komunitas Batak Toba. Jurnal Ilmu Teologi.

Tanuwidjaja, S., & Udau, S. (2020). Iman Kristen dan kebudayaan. Jurnal Teologi Kontekstual Indonesia, 1(1), 1–14.

Tindaon, R., et al. (2016). Mengandung dalam perkabungan masyarakat Batak Toba. Resital, 17(3).

Tobing. (2006). Missionaris lokal (p. 8). Yayasan Komunikasi Bina Kasih.

Vergouwen, J. C. (2004). Masyarakat dan hukum adat Batak Toba. LKis Yogyakarta.

Verkuyl, J. (1960). Etika Kristen dan kebudayaan. BPK Gunung Mulia.

Yusuf, M. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan (p. 372). Kencana.

Published

2024-10-05

How to Cite

Tefilla Diatessaron Tambunan. (2024). Tinjauan Etis Teologis Dampak Pelaksanaan Upacara Saur Matua di Desa Simaung-Maung Dolok Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara . Journal New Light, 2(4), 34–49. https://doi.org/10.62200/newlight.v2i4.159

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.