Kajian Teologi Inkulturasi dalam Upacara Mendegger Uruk di Desa Penanggalan Binanga Boang Kabupaten Pakpak Bharat
DOI:
https://doi.org/10.62200/newlight.v2i4.161Keywords:
Theology of Inculturation, Uruk Mendegger Ceremony, MendeggerAbstract
This study aims to examine the meaning of the Mendegger Uruk ceremony for the Pakpak community and explore the process of Inculturation Theology applied in the ceremony in Penanggalan Binanga Boang Village, Pakpak Bharat Regency. The method used is a qualitative method with a phenomenological approach. Data collection techniques are carried out through observation, interviews, and documentation. The data used consists of primary and secondary data. The research population includes traditional figures and cultural figures, with a sample of five people (four traditional figures and one cultural figure). The results of the study show that the Mendegger Uruk ceremony was initially carried out as a response to difficult situations, such as illness and social problems. However, with the entry of the Gospel teachings, inculturation occurred in this ceremony, where elements of ancestor worship were replaced with prayers and gratitude in accordance with Christian teachings. Theology of Gospel Inculturation, according to Emmanuel Martasudjita, is the process of the Church's adaptation to local culture, so that the Gospel message can be conveyed more relevantly and effectively. The Gospel does not erase local culture, but rather purifies elements that are not in accordance with Christian teachings.
References
Akbar, G. M. (2019). Tinjauan teologis mengenai pemahaman umat terhadap inkulturasi dan dampaknya di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Universitas Kristen Satya Wacana.
Anggito, A., & Setiawan, J. S. (2018). Metodologi penelitian kualitatif (E. D. Lestari, Ed.). Jawa Barat: CV Jejak.
Banurea, J. (2014). Makna upacara dan kaitannya dengan pelestarian lingkungan daerah Sumatera Utara. UNIMED.
Berutu, L., & Padang, N. (2013). Mengenal upacara adat pada masyarakat Pakpak di Sumatera Utara. Medan: PT. Grasindo Monoratama dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Budaya Pakpak.
Browning, W. R. F. (2011). Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Bukit, P. (2019). Pandangan Kristen tentang kebudayaan dan adat istiadat di dalamnya. SOTIRIA (Jurnal Theologia dan Pendidikan Agama Kristen), 2(1), 1–15. https://doi.org/10.47166/sot.v2i1.2
Creswell, J. W. (2016). Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran (4th ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
De Jong, K., & Tridarmanto, Y. (2018). Perjumpaan interaktif antara teologi dan budaya kajian tentang pemahaman dan persepsi mengenai teologi interkultural di aras akademis dan gerejawi. Yogyakarta: Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia.
Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya. (2010). Mendegger Uruk. In Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
Gulo, D. M. (2021). Isu teologi kontekstualisasi terhadap adat Batak. Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 1.
Heriyanto. (2014). Persepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik pada bagian administrasi kesejahteraan rakyat pemerintahan Kabupaten Gunung Kidul DIY. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Hijriyana, S. P., Lestari, R. Y., & Juwandi, R. (2023). Sinergitas peran pemerintah daerah dan masyarakat adat dalam menjaga kearifan lokal. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 13(1), 1. https://doi.org/10.20527/kewarganegaraan.v13i1.15699
Jaya, I. M. L. M. (2020). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif (F. Husaini & D. Syahputra, Eds.). Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.
Kirchberger, G. L. (2023). Teologi inkulturasi dalam sejarah gereja dan dewasa ini di Flores, Indonesia. Jurnal Ledalero, 22(1), 88–101. https://doi.org/10.31385/jl.v22i1.342.88-101
Lestari, I. (2021). Tinjauan teologis terhadap persepsi tokoh adat tentang upacara Medegger Uruk Sulang Silima Marga Solin di Tinada Kec. Tinada Kab. Pakpak Bharat.
Malau, C. L., Raya, T. B., & Endi, Y. (2024). Inkulturasi gereja Asia: Suatu tinjauan inkulturasi dalam terang dokumen FABC. Jurnal Pelayanan Pastoral, 5(1), 56–66.
Manik, R. (2018). Upacara adat Mendegger Uruk pada masyarakat Pakpak Bharat: Kajian folklor. Universitas Sumatera Utara.
Manullang, M. (2018). Inkulturasi Dalihan Na Tolu bentuk misi Kristen di tanah Batak. Jurnal Teologi Cultivation, 2(1), 15–28. https://doi.org/10.46965/jtc.v2i1.193
Martasudjita, E. (2011). Liturgi pengantar untuk studi dan praksis liturgi. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.
Martasudjita, E. (2021). Teologi inkulturasi perayaan Injil Yesus Kristus di bumi Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta: PT Kanisius.
Martasudjita, E. P. D. (n.d.). Proses inkulturasi liturgi (pp. 39–60).
Pabebang, R., Erikson, E., & Subambang, B. (2022). Tinjauan teologis mengenai upacara Rambu Solo’. Te Deum (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan), 12(1), 163–181. https://doi.org/10.51828/td.v12i1.215
Padang, M. (2016). Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat nomor 3 tentang pelestarian dan pengembangan budaya Pakpak. BPK RI.
Prayoga, A. D., Syifa'ul, A., & Wildan. (2023). Budaya Nyadran sebagai aktualisasi rasa syukur warga di Prambon Nganjuk. Civic Education and Social Journal (CESSI), 5(2), 130–137.
Ramdhan, M. (2021). Metode penelitian (A. A. Effendy, Ed.). Surabaya: Cipta Media Nusantara.
Riyanto, T. K. L. K., & Armada, F. X. E. (2023). Inkulturasi prosesi: Usaha pewartaan Injil Kristus dalam ungkapan kesalehan umat. Jurnal Reinha, 14(1), 35–47.
Setyoningrum, Y. (2009). Tinjauan inkulturasi agama Katolik dengan budaya Jawa pada bangunan Gereja Katolik di masa kolonial Belanda (Studi kasus: Gereja Hati Kudus Yesus, Pugeran, Yogyakarta). Jurnal Ambiance, 1(1), 5–6.
Sihotang, D., Sibarani, F. D., Pasaribu, R. R., & Manurung, G. S. (2019). Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD). Sekolah Tinggi Theologia HKBP Pematang Siantar. https://www.scribd.com/document/418487404/Gereja-Kristen-Protestan-Pakpak-Dairi
Silalahi, H. J. (2002). Penyembahan berhala dalam upacara adat Batak. Sumatera Utara: Yayasan Karya Misi Kasih.
Sinaga, A. B. (1984). Gereja dan inkulturasi. Yogyakarta: PT Kanisius.
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar metodologi penelitian (A. Ayub, Ed.). Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
Soedewo, E. (2018). Jejak keindiaan (Hindu-Buddha) dalam kebudayaan Pakpak. Berkala Arkeologi Sangkhakala, 11(21), 41–52. https://doi.org/10.24832/bas.v11i21.229
Subagya, A. B. (2014). Pengantar riset kuantitatif dan kualitatif termasuk riset teologi dan keagamaan. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.
Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Supsiloani, & Manik, P. P. (2015). Upacara Menanda Tahun dan pelestarian lingkungan pada masyarakat Pakpak Desa Kecupak I Pakpak Bharat. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Budaya, 1(2), 175–188.
Usmanij, P. A., & Akbar, G. M. (2020). Tinjauan teologis mengenai pemahaman umat terhadap inkulturasi dan dampaknya: Studi kasus Gereja Katolik Ganjuran. Jurnal Gamaliel: Teologi Praktika, 2(1), 20–37. https://doi.org/10.38052/gamaliel.v2i1.44
Wawancara:
Bancin, A. (2024, Agustus 21). Wawancara dengan tokoh adat [Wawancara].
Manik, J. (2024, Agustus 23). Wawancara dengan tokoh budaya [Wawancara].
Bancin, S. L. (2024, Agustus 24). Wawancara dengan tokoh adat [Wawancara].
Bancin, S. S. (2024, Agustus 23). Wawancara dengan tokoh adat [Wawancara].
Bancin, A. (2024, Agustus 27). Wawancara dengan tokoh adat [Wawancara].
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Journal New Light
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
