Perwujudan Hidup Kontemplatif Menurut Santa Clara Assisi Dalam Persaudaraan Suster Claris Capusines Masa Kini
DOI:
https://doi.org/10.62200/magistra.v2i1.75Keywords:
Contemplative life, saint Clara, Claris CapusinesAbstract
This research is a literature review and aims to explore various literature of the Order of Clare Capuchins and reflect on the challenges and opportunities to live the characteristics of contemplative life in the present. as for the challenges of contemplative life at this time are experiencing an identity crisis, a crisis of appreciation of faith, pride, and dealing with scientific and technological advances. The way to face these challenges is through discernment, persevering in prayer, meditating on the word of God, realizing the work of the Holy Spirit, living in the presence of God, daring to enter silence, living joy, having humility, remaining patient and living simply.
References
Aizpurua, F. (2003). Jalan Hidup Santa Clara dari Assisi. Bina Media Perintis.
Atawolo, A. B. (2012). Perjalanan Sarat Nilai: Bersama Fransiskus, Klara, Bonaventura, Duns Scotus. Bina Media Perintis.
Beatrix, M. (2017). Tulisan-tulisan Santa Clara Assisi. OBOR.
Chan, S. (2002). Spiritual Theologi: Studi Sistematis Tentang Kehidupan Kristen. Yayasan ANDI.
Echols, J. M. (1990). Kamus Inggris Indonesia. Gramedia.
Eugene, M. (2011). Aku Ingin Melihat Allah: Sintesa Praktis Spiritualitas Karmel Bagian III (S. Bhuana (ed.)).
Go, P. (1982). Panggilan Hidup Karmel. Dioma.
Groenen, C. (2011). Hendaklah Berjalan Terus dengan Kaki Cepat Ringan tanpa Tersandung: Injil Tuhan Kita Yesus Kristus Menurut Fransiskus dari Assisi. Yayasan Mandalika.
Harjawiyata, F. (1997). Berdoa Tak Kunjung Putus: Kisah Seorang Peziarah. Kanisius.
Heuken, A. (2005). Hidup Kontemplatif. In Ensiklopedia Jilid 4 A-KL. Yayasan Cipta Loka Caraka.
Iriarte, L. (2001). Panggilan Fransiskan Jilid 2. Bina Media Perintis.
Janggat, A. (2016). Hidup Membiara sebagai Tanda Hidup Baru: Pendekatan Sejarah dan Teologi Dogmatik. Yayasan Pustaka Nusatama.
Keating, T. (2004). Open Mind Open Heart: Dimensi Kontemplatif Injil. Kanisius.
Konsili Vatikan II: Sacrosantum Consilium. (1990). Konsili tentang Liturgi Suci. In Konsili Vatikan II. OBOR.
Lindan, I. (2018). Hidup Kontemplatif Claris Capusines. OBOR.
Main, J. (2012). Gerbang Menuju Keheningan. Dioma.
Ndolu, S. M. (2008). Dalam Keheningan Menelusuri Gurun Kehidupan. Dioma.
Ordo Santa Clara Capusines. (n.d.). Anggaran Dasar Santa Clara dan Konstitusi Ordo Santa Clara Capusines.
Paula, M. (2009). Menopang Gereja di Balik Tembok Biara”, dalam Kamaru’f: Delapan Abad Cinta Fransiskan. Kamaru’f.
Paus Fransiskus. (2016). Konstitusi Apostolik Vultum Dei Quaerere (Tentang Hidup Para Wanita Kontemplatif),. Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono.
Paus Yohanes Paulus II. (2006). Vita Consecrata (Tentang Hidup Bakti) (Seri Dokumen Gerejawi no. 51). Dokumentasi dan Penerangan KWI.
Schneiders, N. M. (2003). Orang Kudus Sepanjang Tahun. OBOR.
Sekretariat KWI. (1990). Kitab Hukum Kanonik 1983 / Codex Iuris Canonici 1983. OBOR.
Sidin, S. O. (2007). Salam dari Pater Samuel. CERMIN, III(2).
Simamora, C. (2014). Liturgi Merupakan Dasar Hidup Kontemplatif. CERMIN, 1(10).
Sunarko, A. (2019). Pancaran Sinar Putri-Putri Santa Clara: 75 Tahun Kehadiran Ordo Santa Clara di Indonesia.
Suparno, P. (2011). Hidup Membiara dalam Tantangan Kehidupan Modern Jilid I. Dioma.
Suster Claris Providentia. (2001). Claris Capusines Pendoa dan Pertapa bagi Gereja dan Dunia. Artha Grafistama.