Keluhuran Martabat Manusia sebagai Imago Dei : Pandangan Teologi Gereja Katolik
DOI:
https://doi.org/10.62200/magistra.v2i4.187Keywords:
Dignity, Human, Imago DeiAbstract
This paper is based on the author's concern over the increasingly rampant events of human dignity decline. More of people are less aware of the nobility of their dignity as Imago Dei. The purpose of this writing is to make each individual aware himself as an individual who is able to respect and fight for their own dignity and the others, while also stopping damaging their own dignity and the dignity of others. The method used is a literature review. The author collects, reads, and understands various relevant sources and compiles them into a scientific paper. The results of this research illustrate that humans have a very noble dignity based on their identity as Imago Dei. Humans are bestowed by God with various privileges, such as mind, consciousness, and free will. Therefore, God entrusts humans as His co-workers in the work of creation, and God even gives them the mandate to maintain and guard other creations. Based on their existence, humans live in a trilogy of relationships, namely relationships with God, others, and the universe. Because humans, by their nature, humans are social beings and are the pinnacle of all of God's creations, everyone must respect their own dignity and that of other humans. Humans should live in an atmosphere of universal brotherhood, tolerance, dialogue and peace with each other and the universe.
References
Anouw, Y. (2024). Kepemimpinan misi. Medan: CV. Ruang Tentor.
Ashri, M. (2018). Hak asasi manusia. Makassar: CV. Social Politic Genius.
Atmajaya, H. S. (2019). Mewartakan di lingkungan. Yogyakarta: Kanisius.
Damanik, F. H. S., & Lubis, M. D. A. (2023). Manusia: Hakikat dan relasi. Indramayu: CV. Adanu Abimata.
Dewi, A. I., & Sugeng. (2006). Pendidikan agama Katolik. Jakarta: Grasindo.
Dister, N. S. (2004). Teologi sistematika. Yogyakarta: Kanisius.
Ellese, N. (2007). Hidup bukan teka-teki. Jakarta: Visimedia.
Havener, I. (2002). Efesus. In D. Bergant & R. J. Karris (Eds.), Tafsir Alkitab Perjanjian Baru (pp. xx-xx). Yogyakarta: Kanisius.
Herman Embuiru (Penerj.). (1995). Katekismus Gereja Katolik (Catechismus Catholicae Ecclesiae). Ende: Nusa Indah.
Heuken, A. (2005). Ensiklopedi gereja. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.
Hoppe, L. J. (2002). Ulangan. In D. Bergant & R. J. Karris (Eds.), Tafsir Alkitab Perjanjian Lama (pp. xx-xx). Yogyakarta: Kanisius.
Hutahaean, T. H. (2018). Tinjauan konsep imago Dei Irenaeus dan Thomas dari perspektif Yohanes Calvin serta dampaknya bagi zaman pasca millenial. Jurnal Verbum Christi, 5(2), xx-xx.
International Theological Commission. (n.d.). Communion and stewardship: Human persons created in the image of God. Retrieved July 28, 2024, from https://www.vatican.va/roman_curia/congregations/cfaith/cti_documents/rc_con_cfaith_doc_20040723_communion-stewardship_en.html
Karlau, S. A. (2022). Penciptaan manusia sebagai representatif Allah untuk mewujudkan mandat budaya berdasarkan Kejadian 1:26-28. Jurnal Teologi dan Misi, 5(1), xx-xx.
Kelompok Kerja PAK-PGI. (2009). Berkarya dalam Kristus. Jakarta: Gunung Mulia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Kongregasi untuk Ajaran Iman. (2006). Instruksi tentang hormat terhadap hidup manusia tahap dini (Donum Vitae) (P. Go, Penerj.). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.
Konsili Vatikan II. (1993). Konstitusi dogmatis tentang gereja dalam dunia dewasa ini (Gaudium et Spes). In R. Hardawiryana (Penerj.), Dokumen Konsili Vatikan II (pp. xx-xx). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI-Obor.
Kristiyanto, E. (Ed.). (2018). Mengenal spiritualitas penghayat PRCA. Yogyakarta: Kanisius.
Lumintang, M., Hutasoit, B. M., & Awule, C. S. E. (2017). Memahami imago Dei sebagai potensi ilahi dalam pelayanan. Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani, 1(1), xx-xx.
Masnidar, S. (2023). Dari relasi menuju partisipasi: Sebuah teologi keterhisapan identitas manusia ke dalam imago Dei pada konteks autisme. Jurnal Kurios, 9(2), xx-xx.
Masut, V. R., Barut, M. C.P.N., & Muwa, F.(2022). Tinjauan Gaudium et Spes tentang martabat manusia dalam kasus terorisme.Jurnal JUMPA, X(2), xx-xx.
Njuma, H.K.(2021). Tendensi natural manusia ke arah kebaikan dalam perspektif Thomas Aquinas.Melintas, 37(2), xx-xx.
Obehatan, Y., Lawolo, M.D., & Buan, Y.(2023). Implementasi Injil adalah kekuatan Allah berdasarkan studi surat Roma 1:16-17.Jurnal Sekolah Tinggi Teologi Pelita Dunia, 9(2), xx-xx.
Paus Fransiskus.(2016).Ensiklik tentang Terpujilah Engkau (Laudato Si) (M.Harum,Penerj.).Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.
Paus Yohanes Paulus II.(2010).Ensiklik tentang Injil Kehidupan (Evangelium Vitae) .Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.
Randa,F.(2020). Karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus sebagai jaminan manusia bebas dari hukuman kekal Allah.Jurnal Teologi, 3(1), xx-xx.
Sandur,S.(2021).Etika kebahagiaan: Fondasi filosofis Thomas Aquinas. Yogyakarta: Kanisius.
Situmorang,J.T.H.(2023).*Antropologi dalam pandangan iman Kristen.*Yogyakarta: PBMR Andi.
Sudarminta,J.(2002).*Epistemologi dasar.*Yogyakarta: Kanisius.
Sudimin,T.(2019).*Melindungi martabat manusia.*Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.
Sudimin,T., Harditarso,S., & Wijoyoko,G.D.(2020).*Melindungi martabat manusia.*Semarang: SCU Knowledge Media.
Tarigan,J., & Suyanto,J.(2021).*Katolisitas pendidikan agama Katolik.*Jakarta: Universitas Katolik Atma Jaya.
Viviano,P.A.(2002). Kejadian.In D.Bergant & R.J.Karris(Eds.),Tafsir Alkitab Perjanjian Lama (pp.xx–xx) .Yogyakarta :Kanisius.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Magistra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.